Tempat Alami Daur Ulang Limbah Radio Aktif (Nuklir Fisi)
Nuklir adalah sebuah penemuan yang paling fenomenal di awal abad 20. Dalam teori fisika, reaksi fisi nuklir merupakan reaksi pemecahan inti atom akibat tabrakan oleh inti atom lainnya, dan menghasilkan energi sesuai dengan rumus E=mc2 dan atom-atom baru yang memiliki masa lebih kecil. Isotop yang lazim digunakan adalah Uranium-235 (U-235) dan Plutonium-239 (Pu-239). Berikut adalah secara singkat kalkulasi reaksi kimia berantai:
neutron + U-235 -> (atom-atom unsur yang lebih kecil) + 2.52 neutron + 180 MeV
neutron + Pu-239 -> (atom-atom unsur yang lebih kecil) + 2.95 neutron + 200 MeV
(Wikipedia)
Melihat data diatas, hasil reaksi fisi nuklir tersebut, menghasilkan energi yang luar biasa besar. Bayangkan apabila jumlah energi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif yang aman. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) merupakan salah satu solusi yang jitu untuk menyelesaikan permasalahan krisis listrik dalam negeri. Namun, hal tersebut mengundang kontra, rencana pemerintah untuk membangun reaktor nuklir pada beberapa lokasi seperti Gunung Muria (Jepara, Jawa Tengah), Palau Madura (Jawa Timur), dan Banyuwangi (Jawa Timur), masyarakat di lokasi yang dipilih, mati-matian menolak rencana pemerintah tersebut. (Media Indonesia 18/09/2007). Dapat disimpulkan, di dalam benak masyarakat kita sudah tertanam, nuklir itu berbahaya. Itu tak salah. Negara pengguna reaktor nuklir di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat masih pusing memikirkan tempat pembuangan sampah nuklir mereka. Sampah radioaktif bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit mematikan.
Hal tersebut menggelitik pemikiran saya yang sangat mungkin saja salah, tentang bagaimana cara atau tempat pembuanagan maupun daur ulang limbah radio aktif yang aman dan alami. Saya teringat pernah mendengar ajaran dalam agama Islam tentang tempat daur ulang yang alami yakni di dalam perut Bumi. Ya, di dalam perut Bumi merupakan tempat paling panas
yang suhunya mencapai antara 1000-4300ºC. Dengan suhu setinggi itu, berbagai macam mineral bercampur menyerupai cairan yang bernama magma. Andaikan saja limbah radio aktif tersebut dimasukkan ke dalam magma itu, kemudian limbah tersebut dapat melebur dan bercampur atau bersenyawa dengan mineral lainnya yang terdapat dalam magma. Maka dengan proses seperti itu, mungkinkah masalah limbah radio aktif dapat terpecahkan dan menjadikan PLTN sebagai solusi terbaik penyedia listrik dalam negeri?